Esensi Amaliyah Idul Adha dan Kontestasi Pilkada Depok
Oleh: Azman Ridha Zain (Pengasuh Pengajian Majelis Ta’lim Ahad Pagi Pesantren Al-Hamidiyah)
Bulan Dzulhijah sebagai salah satu bulan istimewa bagi umat Islam sedunia. karena adanya peristiwa besar dan amalan ibadah yang utama.
Sebagai Pengasuh Pengajian Majelis Ta’lim Ahad Pagi Pesantren Al-Hamidiyah menyelenggarakan pengajian zikir dimulai dari memanfaatkan momentum puasa Arafah dan Hari Raya Idul Adha 1445 H.
Biasanya pengajian mingguan yang diberikan dalam bentuk pengajian kitab membahas berbagai materi pelajaran agama: Tafsir, Akhlak Tasawuf, Hadits, Amaliyah zikir, Fiqih dan lain lain sesuai kebutuhan jamaah. Namun Ahad kali ini yang diadakan adalah pengajian Zikir Wirdul Lathif dan Zikir Asmaul Husna.
Pasca kepergian ayahandanya, Buya KH. Zainuddin Ma’shum Ali (Pengasuh dan Dewan Mustasyar Pesantren Al-Hamidiyah (2000-2023) dan Pengasuh Pengajian Ahad pagi sebelumnya, KH. Ahmad Mahfudz Anwar, Azman mendapatkan amanat dari Yayasan Islam Al-Hamidiyah untuk melanjutkan pengajian Majelis Ta’lim Ahad pagi yang penyelenggaraannya sudah berlangsung sejak awal berdirinya Pesantren Al-Hamidiyah.
Ditanya pendapatnya mengenai nilai dan makna Idul Adha tahun 2024 ini, biasanya pengajian mingguan diberikan dalam bentuk pengajian kitab membahas berbagai materi pelajaran agama: Tafsir, Akhlak Tasawuf, Hadits, Amaliyah zikir, Fiqih dan lain lain sesuai kebutuhan jamaah. Namun Ahad kali ini yang diadakan adalah pengajian Zikir Wirdul Lathif dan Zikir Asmaul Husna.
Pasca kepergian ayahandanya, Buya KH. Zainuddin Ma’shum Ali (Pengasuh dan Dewan Mustasyar Pesantren Al-Hamidiyah (2000-2023) dan Pengasuh Pengajian Ahad pagi sebelumnya, KH. Ahmad Mahfudz Anwar, Azman mendapatkan amanat dari Yayasan Islam Al-Hamidiyah untuk melanjutkan pengajian Majelis Ta’lim Ahad pagi.
Sejatinya Puasa Arafah dan amaliyah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah yang mengiringi datangnya hari Raya Idul Adha. Sebagai wasilah untuk pensucian diri bagi setiap orang beriman sehingga menjadi pribadi paripurna yang bersih dari dosa dan memiliki kepribadian yang kuat.
Idul Adha juga mengingatkan tentang hakikat berkurban, yaitu kemampuan mengorbankan nafsu, egoisme, keangkuhan dan sekaligus mengakui keagungan dan kebesaran Allah yang senantiasa menjadi sandaran setiap individu dalam bersikap dan dalam menjalankan aktifitas kehidupan.
Hikmah Idul Adha bila dikaitkan dengan kontestasi pilkada Depok yang akan berlangsung akhir tahun 2024 nanti, Azman menjelaskan bahwa sejatinya pemimpin ideal yang cocok untuk memimpin Depok adalah sosok pemimpin yang religious, memiliki akar pendidikan agama yang kuat, dan memiliki basis massa organisasi keagamaan yang mayoritas diikuti oleh sebagian besar warga Depok.
Selain itu adalah sosok terbaik yang memiliki banyak kelebihan dan kemampuan karena akan memimpin masyarakat yang sangat majemuk dengan tingkat dinamika sosialnya yang sangat tinggi. Mengenai sosok terbaik dimaksudkan, telah digariskan kriterianya oleh Rasulullah dalam beberapa hadits yang shahih dan masyhur. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa orang yang paling baik diantara umat Nabi Muhammad adalah mereka yang mau dan mampu belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya, yang paling bisa diharapkan kebaikannya dan paling sedikit keburukannya hingga orang lain merasa aman bersamanya, orang yang suka memberikan makanan kepada orang lain (makanan jasmani dan makanan ruhani), dan orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Kalau berbagai kriteria di atas akan lebih banyak terdapat pada seseorang yang religius, yang mendapatkan pendidikan agama yang baik. Bahkan, sebagai seorang tokoh agamawan yang kiprah perjuangannya dibutuhkan masyarakat.
Bila mengacu pada kriteria di atas, idealnya, sosok yang mungkin dianggap pantas dan diharapkan dapat memimpin Depok di masa mendatang adalah yang memiliki latar belakang kehidupan keberagamaan yang kuat. Sekaligus memiliki kemampuan dalam mengurus kota Depok dari sisi ilmu administrasi pemerintahan.
Sosok Ideal Kepemimpinan Kota Depok
Bila seorang pasangan calon Walikota sudah memenuhi kriteria sebagai yang mengerti dan berpengalaman di bidang pemerintahan, idealnya wakil yang akan mendampinginya adalah dari kalangan tokoh masyarakat yang memiliki back ground agama/religiusitas dan basis massa yang kuat. Atau sebaliknya, akan lebih baik lagi bila sosok tersebut juga memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang pemerintahan. Karena dalam prakteknya nanti seorang Walikota/Wakil Walikota selain sebagai pemimpin yang harus mampu berimprovisasi dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan birokrasi, di sisi lain juga harus mampu beradaptasi dengan seni pendekatan dan dinamika kehidupan bermasyarakat.
Dari sisi kepribadian dan kapasitas pribadi, pemimpin ideal masa depan yang dibutuhkan Depok adalah sosok yang memiliki beberapa kriteria sebagai berikut: Memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang pemerintahan, berintegritas, memiliki jiwa, kapasitas, pengetahuan dan pengamalan yang tinggi di bidang keagamaan, serta siap berkorban jiwa, raga, jasmani dan rohani untuk kepentingan ummat, masyarakat, bangsa dan negara melebihi sekedar kepentingan kelompok yang terlalu kuat sisi primordialismenya.
Idealnya calon pendamping Walikota adalah sosok yang memiliki kapasitas dan kapabilitas maupun visi misi yang lebih tajam, luas, inovatif, dan dibutuhkan masyarakat. Yaitu mampu melengkapi dan memperkuat visi misi yang sudah dimiliki oleh Calon Walikota yang secara definitif sudah muncul penetapan namanya di publik.
Hadirnya sosok pemimpin masa depan dimaksud diharapkan akan menjadi pelepas dahaga warga Depok karena mendapatkan pemimpin yang mampu membawa Depok menjadi kota yang lebih maju dibanding rezim pemerintahan sebelumnya. Banyak warga yang merasa bahwa selama 20 tahun belakangan rezim pemerintahan Depok belum benar-benar mampu mewujudkan keadilan, kesejahteraan dan kehidupan nyaman dan damai, sesuatu yang sangat didambakan seluruh warga selama ini. Dengan demikian, harapan besar akan diberikan di pundak pemimpin baru yang diharapkan mampu membawa susasana kehidupan warga Depok yang lebih fresh, lebih tertata, lebih modern, lebih ramah, lebih toleran, lebih beradab, lebih berkeadilan, lebih mengayomi semua lapisan masyarakat, lebih maju cara berpikir warganya dan lebih mampu menghadapi tantangan masa depan yang berat dan sangat dinamis, ungkap Azman yang saat ini juga termasuk dalam radar sebagai salah satu calon Walikota/Wakil Walikota Depok.
Berdasarkan analisa dari salah satu media dari hasil elaborasi pandangan berbagai elemen masyarakat ternyata bahwa sosok Azman dalam banyak aspek memenuhi kriteria pemimpin masa depan sebagaimana yang dipaparkan di atas. Bahkan, saat ditanya mengenai kesiapannya seandainya dipercaya dan dipilih sebagai Walikota/Walikota Depok Insya Allah siap memberikan yang terbaik bagi warga Depok. Muncul pertanyaan apa modal dan bekal yang dimiliki sehingga merasa yakin dengan kemampuannya menjadi pemimpin masa depan Depok. Secara pribadi pengalaman puluhan tahun sebagai birokrat di Kementerian dapat menjadi modal awal untuk memimpin kota Depok dari sisi ilmu pemerintahan. Apalagi misalnya, dengan adanya input wawasan best practice yang diterapkan di negara lain dari pengalaman tinggal dan melakukan kunjungan ke lebih dari 15 negara dalam kapasitas sebagai diplomat perdagangan internasional juga akan sangat bermanfaat bila dapat diadopsi bagi kemajuan Depok.
Sebagai putera tokoh Ulama di kota Depok dan dalam kapasitas sebagai tokoh masyarakat yang banyak berkecimpung dalam kegiatan keagamaan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Berdasarkan salah satu pemberitaan media sosok Azman layak dipertimbangkan masyarakat. Sebagai pemimpin masa depan Depok yang memiliki potensi dan kapasitas yang mampu membawa kota Depok menjadi lebih baik dan lebih maju di masa mendatang.
Penulis adalah Kandidat Doktor Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di IIQ Jakarta.