Berita Parlemen
Berita UtamaFitured

Bima Arya Sampaikan Tiga Arahan Ini Kepada Periset Indonesia Kota Bogor

Bima Arya Sampaikan Tiga Arahan Ini Kepada Periset Indonesia Kota Bogor

Beritaparlemen.com|Bogor  – Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan tiga arahan kepada Pengurus Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) Kota Bogor periode 2022-2025 yang baru dikukuhkan.

Adapun Terpilih sebagai Ketua Periset Indonesia Kota Bogor, Effendi Rahman.

Pertama, penting bagi PPI Kota Bogor untuk mengambil ruang agar perubahan kota atau birokrasi pemerintahan bisa lebih diwarnai. Kedua, penting juga untuk melakukan peningkatan kapasitas keilmuan dan keahlian dari para periset untuk bisa beradaptasi dengan perubahan.

“Dan yang terakhir adalah perluasan jejaring yang dimiliki sehingga bisa saling menguatkan untuk mengambil peran poin pertama dan poin kedua,” kata Bima Arya secara virtual di ruang kerjanya, Balai Kota Bogor, Rabu (31/8/22).

Menurut Bima Arya tantangan yang dihadapi saat ini banyak sekali, terutama isu-isu yang membahas tentang kesehatan dan pendidikan. Dimana hal tersebut mempengaruhi bonus demografi dalam rangka menyambut Generasi Emas Indonesia Tahun 2045

“Jika kita bisa mempersiapkan bonus demografi, menyelesaikan persoalan-persoalan terkait kesehatan dan pendidikan yang saat ini sedang mengemuka, dengan persiapan dan banyak kajian yang didukung oleh bimtek, maka tentu kita mampu untuk menyongsong Generasi Emas Indonesia 2045. Semoga kita bisa berkolaborasi dan bersinergi,” paparnya.

Selain tiga poin penting tersebut, Bima Arya berharap perubahan kota atau wilayah maupun reformasi birokrasi juga bisa dihasilkan dari gagasan atau kajian yang dihasilkan oleh para periset.

Dirinya mengaku sering mengistilahkan bahwa kota itu harus didorong oleh gagasan dan pengetahuan bukan oleh kepentingan. Pasalnya, jika kota didorong oleh kepentingan maka dampaknya hanya untuk sekelompok orang saja dan dalam jangka waktu yang pendek.

Sementara jika ilmu pengetahuan dan pemahaman mendorong perubahan, maka dampaknya akan dirasakan lebih luas lagi.

“Tantangan terbesar dari birokrasi pemerintahan adalah bagaimana rencana pembangunan dihasilkan bukan hanya dari kepentingan-kepentingan proses yang sifatnya bottom up maupun top down, tetapi juga melalui pergumulan gagasan dan kajian. Jika gagasan-gagasan para pemikir dan para peneliti ini diberikan ruang atau wadah maka sangat mewarnai perubahan kota. Melalui peningkatan kapasitas keilmuan dan keahlian yang dimiliki para periset akan selalu relevan dan kontekstual,” jelasnya.

Di sisi lain, perkembangan yang terjadi sangat cepat, teknologi digital berlari dan terkadang tidak bisa dikejar perangkat daerah terkait, tetapi periset selalu meng-update hal tersebut, memperbaiki wawasan melalui jaringan yang dimiliki.

“Besar harapan saya seluruh anggota PPI bisa mengokohkan dan menguatkan jaringan para peneliti, sehingga saling meng-update serta memperbaharui pengetahuan yang dimiliki, karena riset dan penelitian tidak bisa dilakukan sendiri. Akan lebih powerfull dan efektif jika dilakukan dengan memaksimalkan jaringan yang dibangun,” katanya.

Related posts

Persetujuan DPRD Kota Depok Terhadap Dua Raperda

Redaksi

ASN Harus Netral Menghadapi Tahun Politik

Redaksi

Peringati HUT RI Ke-77 RI, Plt Bupati Bogor Sampaikan Hal Penting Ini

Redaksi

DPR RI Apresiasi Kepolisian Bertindak Cepat Tangani Kasus Kekerasan Seksual

Redaksi

Politik Penambangan Ekstraktif, Tantangan Menuju Indonesia yang Lebih Baik

Redaksi

APBD Perubahan Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2023 Ditetapkan Sebesar Rp 9,72 Triliun

Redaksi

Leave a Comment